-->

Tentang Nabi Isa AS

BLANTERLANDINGv101
7702235815698850174

Tentang Nabi Isa AS

26 December 2022

Tentang Nabi Isa AS

26 December 2022


 

Sangat sedikit yang bisa saya rekam terkait Nabi Isa as. Saya meyakini bahwa beliau adalah seorang Nabi yang menebar belas kasih pada siapapun. Meski banyak orang yang memusuhi beliau, namun di hatinya tidak ada ruang untuk permusuhan dan kebencian. Beliau tajalli kasih sayang Allah yang disebarkan pada kehidupan. 

Dikala Perayaan Natal bergema di mana-mana, saya tak terlalu fokus dengan natalnya, tapi ingin mengambil fokus pada sosok Nabi Isa a.s yang Allah tempatkan dalam deretan Nabi Ulul Azmi. Tidaklah Allah menempatkan beliau dalam makam itu kecuali menyimpan keistimewaan yang luar biasa. Beliau memohon pada Allah bagaimana keselamatan dilimpahkan pada hari kelahiran, pada hari wafat, dan hari dibangkitkan kembali, sebagaimana firman Allah : “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. (QS. 19 : 33

Selamat disini bukan sekadar dalam artian sejahtera yang bersifat individual, melainkan bagaimana bisa menjadi washilah kesejahteraan bagi orang lain. Juga bagaimana hidupnya tidak meninggalkan luka, apalagi kesengsraan bagi orang lain. 

Memang, kita tak bisa membuat orang lain bahagia, tapi kita akan selalu bahagia dalam situasi dan keadaan apapun yang kita temui. Dan kebahagiaan tidak terkait oleh nasib lahiriah, namun berkelindan dengan kondisi batin. Dikala orang terpaut hatinya pada Allah, maka kebahagiaan akan selalu menguar di jiwanya. Sebaliknya, ketika terputus hubungan dengan Allah, maka penderitaan akan senantiasa menggerogoti jiwanya. Nabi Isa a.s bukan hanya terpaut hatinya dengan Allah SWT, melainkan beliau juga mengusung akhlak-akhlak dalam pergaulan dengan sesama. 


Dia sosok yang sangat welas asih pada siapapun. Tidak hanya pada orang yang berbuat baik, tapi pada orang berbuat jahat padanya pun beliau penuh welas asih. Andaikan ada orang yang berbuat jahat padanya, beliau tidak terbesit sedikitpun untuk membalas kejahatan tersebut. Bayangkan, terbesit saja tidak, apalagi membalasnya.

Kita mungkin sudah pernah mendengar sebuah filosofi hidup yang mengiringi perjalanan Nabi Isa a.s? Kalau ada orang yang menampar pipi kanan beliau, maka beliau menyodorkan pipi kiri. Beliau tidak pernah memendam benci apalagi dendam pada orang lain. Bayangkan, kalau kita ditampar oleh orang lain, dan kita yakin berada di posisi yang benar, mungkin kita akan terpicu untuk membalas tamparannya. Dengan tamparan yang lebih menyakitkan. 

Sebuah kisah menarik dari Nabi Isa a.s. Di suatu kesempatan, beliau sedang jalan-jalan bersama muridnya. Di tengah jalan ada seorang yang melontarkan kalimat-kalimat mengandung hinaan padanya. Akan tetapi, Nabi Isa membalasnya dengan perkataan yang baik. Sebagian muridnya terheran-heran, mengapa sang guru tidak membalas cacian dengan cacian yang sama. Malah, membalasnya perkataan yang lembut. 

“Wahai guru, mengapa kau tak membalas keburukannya?”, salah seorang murid beliau bertanya.

“Iya, wahai muridku. Orang hanya memberi apa yang dia punya”, tutur Nabi Isa a.s, “Dia hanya punya keburukan, maka yang diberikan pada saya hanya keburukan saja. Sementara saya punya kebaikan, maka yang saya berikan adalah kebaikan”.

Sebuah jawaban yang sangat simpel namun mampu melenyapkan segala kemarahan yang membakar dada. Kualitas kita tecermin melalui apa yang kita berikan. Kalau kita memberikan kebaikan, berarti yang terpendam dalam diri kita adalah kebaikan. Sebaliknya, kalau kita sering berbagi keburukan, maka sejatinya yang bersarang dalam diri kita hanya keburukan saja.


Perkataan Nabi Isa a.s penting kita jadikan acuan dalam menjalani hidup. Tak usah kita menghakimi orang lain, tapi kita perlu melihat diri kita sendiri. Karena kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri. Kita tak bisa mengendalikan mulut orang lain agar selalu berkata baik pada kita. Sementara kita bisa mengendalikan agar kata-kata kita bisa menyuntikkan kebahagiaan di hati orang  lain.

Karena itu, kalau ada orang berkata buruk pada kita, jangan pernah tergerak untuk membalas dengan perkataan yang sama. Selain tidak menghapus dosa-dosa, malah mengundang datangnya keburukan pada kita. Selain itu, membalas ucapan buruk dengan ucapan yang sama menunjukkan bahwa kita sebenarnya punya keburukan yang sama. Kalau tidak mau tidak membalas kata-kata buruk yang dilemparkan, maka keburukan itu kembali pada yang berkata. 

Fokus Pada Sisi Baiknya

Terkait Nabi Isa a.s, saya mengingat kembali cerita yang pernah dibabar Guru Mulia. Di suatu hari, Nabi Isa a.s berjalan beriringan dengan murid-muridnya. Di tengah jalan, mereka mendapati bangkai anjing yang tergeletak. Sebagian murid-muridnya menaruh tampang jijik pada bangkai anjing tersebut. “Dasar anjing, bau!”, sebagian mereka menyela. “Betapa baunya bangkai anjing ini!”, sebagian lagi menyusul. 

“Betapa putih dan indahnya gigi anjing ini!”, Nabi Isa a.s menanggapi.

Dari kisah ini, Nabi Isa a.s mengajarkan pada murid-muridnya agar jangan fokus pada sisi negatif atau sisi buruk, atau sisi yang tidak disukai, tapi kita perlu mengambil fokus pada sisi baiknya. Karena semakin kita fokus pada sisi baik, tentu saja yang kita dapatkan adalah kebahagiaan. Sebaliknya, kalau kita fokus pada sisi buruk, maka kita telah memilih untuk mengisi hati dengan penderitaan. 


Allah menyampaikan dalam Hadits Qudsi : “Aku sesuai prasangka hamba-Ku tentang Aku”.

Kalau ingin berada dalam lingkaran kebahagiaan, kita dianjurkan untuk selalu berprasangka baik pada Allah Swt, terutama terkait soal takdir yang disajikan pada kita. Sepahit dan segetir apapun masalah yang kita hadapi, hendaknya kita selalu mengedapankan prasangka baik. Boleh jadi yang tidak kita sukai adalah baik bagi kita, sebaliknya apa yang kita sukai ternyata tidak baik bagi kita. Selain itu, semua apa yang disukai Allah pasti baik untuk kita. Mengapa? Karena tidak ada “kehendak” Allah terhadap kita kecuali kebaikan. Alias agar kita bahagia. 

BLANTERLANDINGv101

Berlangganan Gratis

Suka dengan artikel-artikel diblog ini dan merasa mendapatkan manfaat? Bisa isi form di bawah ini.
Isi Form Berlangganan
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang