-->

Allah Tujuanku, Rasulullah Teladanku

BLANTERLANDINGv101
7702235815698850174

Allah Tujuanku, Rasulullah Teladanku

20 January 2023

Allah Tujuanku, Rasulullah Teladanku

20 January 2023



Tarekat berperan membangkitkan kesadaran yang lama tertidur. Iya, kesadaran kita telah lama tertidur pulas, bahkan dibawa terbang dalam mimpi-mimpi yang indah. Apa tanda kesadaran seseorang sedang tidur? Tidurnya kesadaran tercermin oleh kecondongan hati pada gebyar duniawi yang terus ber-metamorfosa. Memang, dunia selalu berhasil menampilkan performa dirinya yang selalu baru. Bosan dengan satu bentuk disusul dengan bentuk baru yang lebih memukau. 

Selagi manusia masih terpukau dengan pesona dunia, berarti sedang terbuai dalam lamunan. Batinnya belum terjaga. Tak sedikit orang yang senantiasa dilamun mimpi sepanjang di dunia, kesadarannya baru terjaga setelah kematian memenggal. Ternyata apa yang dulu dianggap nyata justru semu. Sebaliknya, yang dianggapnya khayal, bahkan tak masuk akal, justru itulah yang nyata. 

Selama orang hanyut dalam mimpi-mimpi, maka dia akan menjauh dari kebahagiaan. Karena kebahagiaan hanya diperoleh ketika kita bisa memeluk kenyataan. Memeluk hakikat dari kehidupan. Anda, misalnya, sangat mencintai seorang wanita. Ketika Anda hanya terus saja memeluk gambar wanita itu, tentu saja kebahagiaan tidak menyusupi hati Anda. Akan tetapi, jika Anda menikahi wanita itu, bersanding bersama dengan penuh kemesraan, disanalah kebahagiaan akan mengiringi hidup Anda.

Agar kita terpandu menuju hakikat kehidupan, maka kesadaran kita perlu diaktifkan kembali agar terjaga, sehingga tarekat sebagai salah satu sarana yang disediakan. Tarekat memandu kita agar berjalan dengan sungguh-sungguh menuju Allah. Karena hanya dengan sampainya jiwa pada Allah, kebahagiaan akan membanjiri batin manusia. Sebaliknya, tanpa ‘memperoleh’ kedekatan dengan Allah, maka segala pencapaian yang bersifat duniawi hanya kosong belaka. Tak lebih dari hanya sebagai ampas, sama sekali tak menyumbang nutrisi kebahagiaan bagi jiwa. 



Karena itu, ketika seseorang hendak memasuki tarekat dan berkomitmen menempuh jalan yang dipetakan di dalamnya, ia perlu mengaktivasi kembali kesadaran ruhaninya. Guru mulia menegaskan hal tersebut sebagai bentuk syahadatnya tarekat. Apa syahadatnya tarekat itu? Ialah kalimat yang sudah dimaklumi oleh semua salik dan semua tarekat, yakni Ilaahi anta maqshudii waridhaaka mathlubi, yang artinya : “Wahai Tuhanku, Engkau Tujuan hamba, dan ridha-Mu yang hamba cari”.

Allah Sebagai Tujuan Satu-Satunya

Dikala kita telah memutuskan untuk memasuki tarekat, perlu ditancapkan di relung kesadaran bahwa tujuan kita hanya Allah. Tidak ada yang lain. Dialah tujuan puncak itu. Manusia benar-benar menjadikan Allah sebagai tujuan ketika hatinya telah diharu biru oleh perasaan cinta kepada Allah. Iya, hanya yang dicintai yang akan menjadi tujuan. Setiap apa yang kita cintai akan menjadi besar di hati kita. Jika benar-benar mencintai Allah, maka Allah pun benar-benar besar di hati kita. 

Ingatlah, perjalanan panjang manusia tak lain agar bisa kembali kepada Allah. Tidak ada kerinduan yang menggelora jiwa kecuali rindu berjumpa dengan Allah Swt. Segala pernak-pernik duniawi sama sekali tidak bisa memberi kepuasan pada jiwa, walau dengan volume sebesar apapun. Karena kebahagiaan jiwa adalah bukan tercapainya sesuatu yang bersifat materi, melainkan terkait oleh keterhubungan jiwa pada Allah. Semakin kuat hubungan dengan Allah, maka semakin besar pula kebahagiaan dalam hidup ini.

Ketika Allah menjadi tujuan, maka kita sudah tak lagi melirik yang lain. Saya teringat dengan sebuah hikmah : “Bagi orang yang menginginkan akhirat, maka dunia haram baginya”. Ketika seseorang menginginkan Allah, maka dunia dan akhirat haram baginya. Prioritas yang diunggulkan adalah meraih kedekatan dengan Allah. 



Mungkin kita sudah sering membaca doa iftitah “sesungguhnya shalatku, ibadahku, dan hidupku, dan matiku milik Allah Tuhan semesta alam.” Benarkah kita menyerahkan semuanya pada Allah? Atau hanya jadi penghias bibir? Berhenti di retorika saja. Selagi kita masih menjadi dunia sebagai tujuan, sejatinya kita belum memasuki tarekat menuju Allah. Bagaimana mungkin orang sampai pada suatu yang bukan tujuannya? Kalau Anda menjadikan dunia sebagai tujuan, maka bagaimana kau bisa sampai pada Allah? Ketika hati disesaki dunia, maka bagaimana bisa menampung Allah. Sebaliknya, hati yang dipenuhi Allah, maka dunia akan tersingkir dengan sendirinya. 

Kemuliaan seseorang bergantung tujuan yang tertampung di hatinya. Apabila orang hanya bertujuan duniawi, maka dia seperti keledai yang memutari penggilingan. Atau seperti orang yang menulis angka nol. Meski kita menulis berlembar-lembar angka nol, tetap saja tidak ada nilainya. 

Kalau tujuan kita Allah, maka kita akan sampai pada-Nya, dekat dengan-Nya. Siapa yang menjadikan Allah sebagai tujuan, maka dia pun akan menjadi tujuannya Allah. 

Rasulullah Sebagai Jalan  

Tidak ada jalan tercepat menuju Allah melebihi jalan yang telah dibentangkan oleh Nabi Muhammad Saw. Beliau bukan hanya membentangkan jalan, tapi juga sebagai teladan yang jernih untuk kita. Karenanya beliau disebut shiddiq, terdapat integrasi antara kata dan perbuatan yang beliau lakukan. 


Rasulullah Saw telah menggelar contoh bagaimana dekat atau tidak berselisih dengan Allah. Sebuah piranti hukum untuk membawa orang dekat dengan Allah adalah hukum tasyrik dan hukum takwin. Tanda kita tidak berselisih dengan Allah dalam kaitan hukum tasyrik (perintah-larangan) adalah bahwa kita melakukan dengan penuh kepatuhan dan ketulusan. 

Dan tanda kita tidak berselisih dengan Allah dalam kaitan hukum takwin (takdir khoirihi wasarrihi) adalah bahwa kita menyikapinya dengan ridha pada ketetapan Allah. Iya, hanya dengan kepatuhan yang tulus terhadap perintah larangan, serta ridha terhadap takdir, orang akan dibawa dekat pada Allah Swt. Dan sosok yang telah berhasil menjalani keduanya adalah Sayyidina Muhammad Saw.   

 


 

BLANTERLANDINGv101

Berlangganan Gratis

Suka dengan artikel-artikel diblog ini dan merasa mendapatkan manfaat? Bisa isi form di bawah ini.
Isi Form Berlangganan
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang