Bulan Sya'ban (Bulan Ruwah/Arwah)
13 March 2023
Di Bulan Sya'ban diriwayatkan rembulan begitu merindukanmu Ya Rasulullah, maka bagaimana aku bisa menahan rinduku padamu Ya Habibi, airmata ini terus mengalir setiap mengingatmu. Ya Ilahi ijma' baini wabainahu saw kama jama'ta bainarruhi wannafsi dhohiron wa bathinan fiddunya wal ahiroh – Buya Dhiyauddin Kuswandhi
Tulisan Buya Via Facebook Tanggal 25 April 2019
Seorang santri dari Pulau Borneo bertanya
Wahai guru kenapa Bulan Sya'ban ini dalam tradisi jawa islam disebut bulan ruwah /arwah?
O putraku ketahuilah
Kehidupan di dunia ini sesungguhnya adalah perjalanan kedalam DIRI yang sejati yang ada disebalik jasad ini
Allah ta'ala berfirman wa fi anfusikum afala tubshiruuun (dan apa yang ada dalam dirimu tidaklah kau perhatikan) (Surat 51 ayat 21)
Ada 7 etape dalam perjalanaan/penyelaman kedalam DIRI.
Dimulai dari perjalan
1.Jasad/Sodr
2.Qolb
3.Ruh
4.Sir
5.Asror
6.Khofi
7.Ahfa'
Dalam skala waktu setahun,perjalanan di mulai Bulan Rojab sebagai perjalanan hati, itulah maka Bulan Rojab disebut sebagai syhrut taubah sebagai gerbang/gapuro /titik tolak perjalanan menuju Allah.
Berikutnya perjalanan melintasi ruh/arwah di bulan sya'ban,yaitu perjalanan cinta kepada Rasullah Saw sebagai washilah menuju Allah ,itulah maka bulan sya'ban disebut sebagai syahru mahabbah dan syahrus sholawat juga sebagai bulan ruwah.
Berikutnya perjalanan menembus sir /rahasia bathin di Bulan Ramadhon dengan puasa, shalat tarawih dan ITIKAF dan banyak baca Al Qur'an dalam rangka taqorub kepada Allah. Sesuai nama Romadhon sebagai syahrul qurbah.
KELAHIRAN ROHANI, Bulan Syawal (bulan penemuan bathin) /ASROR sebagai permulaan seseorang telah lahir yang ke dua dalam kehidupan rohani yang disebut Idul Fitri (kembali pada fithroh).
KEDEWASAAN ROHANI, Bulan Dzulqo'dah ketika mana jiwa telah sampai pada teras istana KHOFI yang denganya jiwa telah memiliki kedudukan yang mulia sebagai tanda kedewasaan rohani dengan ketaqwaan
PERSANDINGAN ,Bulan Dzul hijjah adalah ujung pencarian ketika kita menemukan mempelai DIRI kita yang sejati di singasana AKHFA' sebagai bukti/hujjah kemarifatan yang tak lain adalah bersatunya jiwa personal dengan ruhul muhammadiyah/jiwa universal sebagai tajalli/pancaran tampilan hadrortul qudsiyah Allah aza wajalla.
Itulah hakikat Idul Qurb/kembali dekat dengan Allah laksana bayangan dengan subyek sang empunya bayangan. Dan untuk itu kita harus bisa mengorbankan keakuan kita.
Bulan Muharom dan seterusnya adalah waktu keberkahan dimana jiwa di angkat sebagai Kholifatullah fil ardhi dengan ahlaq Muhammady. Itulah karenanya dalam tradisi wali songo di nusantara Bulan Muharom di gunakan sebagai bulan penobatan raja-raja (para sulthan). Wallahu a'lam.
0 comments