HAJI MABRUR
19 June 2023
Seorang santri yang sedang berhaji, dari Mekah bertanya
Wahai Guru …
Hamba telah usai menunaikan ibadah haji, sebelum pulang ke
tanah air perkenankan hamba bertanya tentang haji mabrur itu?
Wahai putraku …
Ketahuilah
Haji adalah “PENYERAHAN DIRI TOTAL KEPADA ALLAH” sebagai
muara dari semua amal ibadah.
Oleh karena itu seorang telah berhaji haruslah menjadi hamba
yang tidak memiliki dan di miliki selain Allah Tuhan semesta alam
Dengan demikian Dialah orang yang telah merdeka dari ikatan-ikatan
KEAKUAN yang semu dan sementara yang menjadi sekat baik dalam hubungan vertikal
dengan Tuhan maupun horizontal dengan sesama
Merdekalah ia dari
Keakuan keluarga, bangsa dan negara,
Keakuan status sosial, kelompok dan mazhab.
Jadilah ia warga semesta yang merasa bahwa seluruh makhluk
adalah sebagai satu keluarga (global family) dan satu pohon kehidupan.
Baginya hidup bukan lagi hanya untuk menyembah tetapi sebagai
PERSEMBAHAN bagi Allah melalui pelayanan kebaktian penuh kasih pada sesama.
Baginya hidup bukan saja untuk berkorban, bahkan ia telah
mengorbankan seluruh pengorbanan karena Allah.
Dialah orang telah mecapai kiblat hakiki (justru selah
meninggalkan ka'bah usai thowaf wada') sehingga kemana saja ia menghadap tiada yang
di hadap selain Allah. Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu
menghadap di sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui (Al-Baqoroh
115)
Sempurnalah sudah perjalanannya ;
dari Allah menuju Allah (minallah ilallah) buah makrifatnya
kepada Allah sebagai Al AWAL Al AHIR
karena Allah dengan Allah (illah, billah) buah makrifatnya kepada
Allah sebagai Ad DHOHIR Al BATHIN.
Dan niscaya …
Dialah orang yang paling bahagia.
Sumber Tulisan:
Facebook Buya 14 Juli 2019
Photo by Konevi (Pexels)
0 comments