-->

Allah Menakar Segalanya

BLANTERLANDINGv101
7702235815698850174

Allah Menakar Segalanya

08 September 2023

Allah Menakar Segalanya

08 September 2023



Anda tak usah terperosok di jurang kesedihan yang dalam tersebab musibah yang mendera. Janganlah Anda merasa sebagai manusia yang paling celaka. Jangan Anda merasa sebagai orang yang paling tinggi tumpukan musibahnya sehingga merasa paling babak belur. Tak siap menanggung penderitaan yang menghantam. Apalagi, kau meyakini Allah telah berbuat melebihi batas padamu. Sehingga jiwamu lusuh, rapuh, lumpuh, dan harapan pun leleh. Luruh dalam keadaan putus asa.

Terlebih dahulu, perlu kiranya menghadirkan sebuah mindset bahwa Allah sangat sayang pada hamba-hamba-Nya. Kasih sayang-Nya tak pernah berubah. Dia tak terpengaruh oleh perbuatan hamba-hamba-Nya. Jika Dia terpengaruh pada perbuatan hamba-Nya, berarti Dia masih butuh pada hamba-Nya. Padahal nyatanya sama sekali Dia tidak butuh pada hamba-Nya. Dia Mahakaya. Sehingga tak “tergenang” pada Dia kecuali kehendak untuk memberi dan memberi saja.

Jika kemudian Allah menimpakan musibah bertubi-tubi dan berlarut-larut pada Anda, jangan menyimpulkannya sebagai bentuk kebencian Allah padamu. Ada orang yang jelas-jelas kafir, sering ingkar pada Allah, namun kehidupan lahirnya baik-baik saja. Bahkan terlihat lebih berlimpah daripada Anda. Sementara orang yang banyak menghabiskan waktunya beribadah pada Allah serta menjalankan keseharian dalam rida Allah, hidupnya tak kunjung menanjak. Seperti jalan di tempat. Bahkan, tak jarang dia digempur oleh persoalan yang datang silih berganti.  

Setiap keimanan harus diuji, sehingga tak semua orang mudah mengklaim dirinya sebagai orang beriman. Sebuah tembaga agar menjadi pedang yang tajam lagi bernas, ia harus melewati pembakaran sekaligus penempaan berkali-kali. Melalui penempaan tersebut, maka tembaga itu menjelma jadi pedang yang mengkilat memancarkan kharisma.

Demikian juga emas, tidak serta-merta jadi emas. Pasir-pasir emas itu harus diayak dan dibakar berkali-kali, sehingga menjelma jadi emas. Batu berlian, konon katanya, berasal dari batu yang mendapatkan terpaan sinar matahari yang begitu panas dengan derajat yang sangat tinggi. Bertahun-tahun mengalami hal itu. Lalu, batu tersebut menjelma jadi berlian. Berharga tinggi. Diburu oleh banyak orang.

Kalau Anda merenungi sejarah para Nabi, maka sejatinya ujian yang kita terima tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka. Ujian mereka jauh lebih hebat. Hebatnya ujian yang mereka lakoni telah meroketkan mereka pada derajat yang sangat tinggi. Inspirasi mereka tetap bertahan hingga sekarang. Kehebatan mereka masih tetap segar untuk dibicarakan. Bagaimana Nabi Nuh a.s dengan kesabaran yang superekstra, hingga puncaknya dihantam banjir bandang. 

Beliau dengan seluruh pengikutnya diselamatkan oleh Allah. Bagaimana Nabi Ibrahim a.s harus melampaui beragam ujian yang sangat berat. Dia pernah dilemparkan dalam kobaran api Namrud, pernah diuji menanti buah hati puluhan tahun lamanya, bagaimana beliau juga harus meninggalkan istri dan anak—yang beliau nanti begitu lama—untuk melanjutkan dakwah. Terakhir, beliau diperintah untuk menyembelih anak yang paling dia banggakan, yang diharapkan menjadi penerus dakwah beliau. Disebutkan, 10 ujian yang mengiringi perjalanan Nabi Ibrahim a.s. Berhasilnya beliau melampaui ujian tersebut, Allah sematkan gelar khalilullah padanya.

Nabi Yusuf a.s tidak kemudian ujug-ujug jadi perdana menteri yang berkibar namanya. Beliau harus melewati ujian yang sangat getir. Bagaimana beliau dibuang lalu terlempar ke dalam sumur kering oleh saudaranya. Lantas, beliau dibeli dan dijadikan budak. Setelah jadi budak, beliau harus mendapati dirinya meringkuk di penjara. Setelah menjalani kehidupan yang pahit tersebut, baru beliau diangkat dalam kedudukan yang sangat mulia baik secara duniawi atau secara spiritual. Kisah Nabi Yusuf a.s disebut sebagai sebaik-baik kisah (ahsanal qosos) yang diangkat oleh Al-Qur’an.

Intinya, ujian paling getir dialami oleh para Nabi dan yang memiliki kedekatan derajat dengan para Nabi. Seperti kalangan wali Allah.

Merenungi perjalanan para Nabi Saw, kita bisa memungut kesimpulan bahwa orang akan mendapatkan ujian setara dengan iman yang tertanam dalam dirinya. Jika kemudian ada orang diterpa masalah yang sangat besar, berarti iman yang tertancap di hatinya juga sangat kokoh. Bahkan, ujian sebagai kode cinta dari Allah. Semakin besar cinta Allah pada seorang hamba, maka Allah akan mengujinya. Sehingga hamba itu semakin fokus menghadapkan hatinya pada Allah.

Kedua, setiap ujian telah ditakar oleh Allah. Tidak ada ujian yang ditimpakan pada kita kecuali sudah diperkirakan dosisnya oleh Allah. Allah tidak pernah salah dalam menimpakan ujian. Iya, ketika kita menghayati kalimat subhanallah, tentu saja takkan terlintas di pikiran untuk menyalahkan Allah terkait ujian yang menerpa kita. Allah menimpakan ujian, karena Allah memandang kita kuat menjalani dan melewatinya.

Pemahaman ini membimbing kita agar tak mudah frustasi apalagi putus asa dengan bertumpuk ujian yang menimpuk kita. Kita selalu percaya bahwa di setiap kesulitan yang menghadang, Allah akan membukakan dan membentangkan banyak sekali kemudahan. Bahkan keberkahan hidup. Allah—juga—tidak menuntut kita menyelesaikan masalah. Allah hanya menyaksikan bagaimana kita menyikapi masalah. Anda perlu yakin bahwa ujian itu telah ditakar oleh Allah. Bukan hanya berfungsi untuk menguji kapasitas kita, tapi juga menaikkan derajat kita, dan bahkan menghapus dosa-dosa.


Kalau Anda bisa menyikapi dengan sikap terbaik, maka menjadi alarm naik kelas jiwa. Iya, bagaimana mungkin seseorang tiba-tiba naik kelas tanpa melewati sebuah ujian. Apa yang kita sukai tersembunyi dibalik yang tidak kita sukai. Memang, ujian tidak disukai, tapi kenaikan kelas disukai semua orang. Kalau Anda ingin merasakan manisnya kesuksesan, kau harus siap menerima getirnya kegagalan. Nanti, Anda akan tahu bahwa kegagalan—tak jarang—menjadi penyebab kesuksesan seseorang. Lebih penting daripada itu, adalah kenaikan kelas seseorang.

Jadi, tidak ada ujian yang overdosis yang membuat orang kemudian harus limbung dan tumbang. Selagi didasari keyakinan bahwa Allah telah mengukur segalanya, maka di setiap ujian, pasti Allah telah menyiapkan jalan keluar terindah. Yang membuat kita semakin takjub pada Allah. Dari situ, kita akan menyadari bahwa hidup hanya menjalani peran dan skenario Allah.            

 

BLANTERLANDINGv101

Berlangganan Gratis

Suka dengan artikel-artikel diblog ini dan merasa mendapatkan manfaat? Bisa isi form di bawah ini.
Isi Form Berlangganan
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang