-->

Istimewanya Sya’ban

BLANTERLANDINGv101
7702235815698850174

Istimewanya Sya’ban

25 February 2024

Istimewanya Sya’ban

25 February 2024


Dari sekian bulan yang terbentang, ada beberapa bulan yang Allah istimewakan. Dan kalau kita mengangungkan bulan yang Allah istimewakan, tentu Allah akan menyematkan keagungan pada hamba kita. Bahkan pertanda berseminya takwa di hati, seseorang akan mengagungkan syiar Allah. Bicara tentang syiar Allah, tentu tidak terbatas pada satu dimensi.

Syiar Allah terkait dengan personal, seperti para Nabi, para wali, para ulama. Mereka adalah syiar Allah yang hidup. Kehadiran mereka membuat agama terus berlangsung memberi kontribusi bagi kebahagiaan semesta. Kemudian, syiar Allah terkait dengan tempat, seperti ka’bah, masjid Nabawi, dan masjid-masjid lainnya. Setiap kali kita meluangkan waktu untuk memakmurkan situs-situs tersebut, kita disebut telah mengagungkan syiar Allah. Selain itu, syiar Allah terkait dengan waktu, seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha. Salah satu waktu yang Allah istimewakan adalah Sya’ban, karena di dalamnya ada Nisyfu Sya’ban, yakni sebuah momentum diangkat atau dilaporkannya amal sepanjang setahun.

Bulan Sya’ban mengandung peristiwa menyejarah. Menginspirasi dengan terjadinya perubahan yang luar biasa. Bulan ini dikenal dengan terjadinya perubahan kiblat umat Islam dari Baital Maqdish ke masjidil Haram, sehingga umat Islam tidak lagi sulit menunjukkan identitas keber-agama-annya. Ada titik pembeda antara Islam dan orang Yahudi. Yahudi menghadap ke Baital Maqdis, sementara umat Islam menghadap lurus ke Ka’bah. Selain itu, perubahan kiblat ini merupakan cara Allah memasukkan kebahagiaan dan kepuasan di hati hamba yang paling Dia cintai -Sayyidina Muhammad Saw.

 

Laporan Amal

Selain itu, Sya’ban merupakan sebuah bulan dimana amal kita sepanjang satu tahun diangkat dan dilaporkan kepada Allah. Karena itu, diharapkan ketika amal kita dilaporkan ke hadirat-Nya, kita dalam keadaan berpuasa dan melakukan amal-amal kebaikan.

Itulah bulan dimana manusia lupa tentang bulan ini, yakni bulan antara Rajab dan Ramadan. Ia adalah bulan diangkatnya amal-amal pada Tuhan semesta alam. Dan saya senang amalku diangkat, sementara aku dalam keadaan berpuasa. (HR. Nasai)

Memungkasi perjalanan sepanjang setahun dengan amal kebaikan. Bukankah amal seseorang ditengok di akhirnya? Ketika akhirnya baik, insya Allah semua amal yang dilakukan dipandang baik. Apalagi dipungkasi dengan pertobatan yang mendalam pada Allah Swt. Walhasil bukan hanya kebaikan yang ditampakkan, tetapi keburukan yang pernah dijalani juga telah dihapus, dimaafkan, lalu diganti dengan kebaikan oleh Allah Swt.


Diampuninya Dosa

Ketika Nisyfu Sya’ban tiba, Allah bentangkan pengampunan bagi hamba-hamba-Nya yang bertekad kuat untuk bertaubat pada Allah Swt. Karena itu, sudah selayaknya di malam itu kita merintih, memohon ampun, dan bertobat kepada Allah, niscaya Allah akan datang mendekap dan menyayangi kita seutuhnya. Bahkan semua orang Islam, di malam itu, akan diampuni oleh Allah Swt kecuali orang-orang yang terjebak dalam perdukunan, tukung sihir, atau orang yang bergumul dalam permusuhan, orang yang meminum khamr, serta orang yang durhaka kepada kedua orang tua.

Seperti disebut dalam kitab Tuhfatul Ikhwan, Rasulullah Saw bersabda :

Sesungguhnya Allah mengampuni bagi kaum muslimin di malam itu kecuali bagi dukun, tukang sihir, orang terlibat dalam permusuhan, orang yang minum khamr, dan orang yang durhaka kepada orang tua”.

Di bulan Sya’ban, terlarang bagi kita untuk mengisi hati dengan kebencian, dendam, atau iri. Hati hanya dipenuhi dengan perasaan cinta yang meluas. Setiap orang yang terjangkit kebencian, maka dia terhalang mendapatkan pengampunan dari Allah, termasuk orang yang mencaci maki, memutus tali silaturrahim, mereka juga terhalang dari mendapatkan pengampunan dari Allah Swt.

Karena itu, di bulan Sya’ban kita tidak hanya memohon ampun pada Allah, tapi kita juga memastikan hati kita dilimpahi kasih sayang, sehingga tergerak untuk menebarkan kasih sayang pada siapapun. Hati sudah tak lagi dihinggapi energi negatif.

 

Penetapan Umur

Allah menetapkan umur seseorang di bulan ini. Bahkan penetapan tentang kelahiran, kematian, dan rezeki terjadi di Nisyfu Sya’ban. Karena itu, kita memohon kepada Allah agar ketika kelak kematian tiba, kita mati dalam keadaan husnul khotimah. Terkait ini, Rasulullah Saw bersabda :

Sesungguhnya Allah menetapkan di dalamnya atas setiap jiwa yang mati di tahun itu, dan saya senang ajalku mendatangiku sementara saya dalam keadaan berpuasa”. (HR. Abu Ya’la).

Di dalam kitab Al-Ghuniyah disampikan bahwa di malam Nisyfu Sya’ban ditetapkan kelahiran di tahun itu, ditetapkan pula kematian, diturunkan pula rezeki setahun, dan diangkatnya amal dan perbuatan kita juga di malam Nisyfu Sya’ban.

 

Menggalakkan Puasa

Ketika Rasulullah Saw ditanya tentang puasa yang paling utama setelah Ramadhan, Beliau menyampaikan puasa Sya’ban. Kenapa? Karena mengagungkan Syla’ban. Sebagai bentuk kegembiraan menyambut Ramadhan, maka Rasulullah mendorong kita berpuasa sunnah di bulan Sya’ban. Bahkan dikatakan bahwa beliau paling banyak mengisi hari-hari sepanjang Sya’ban dengan berpuasa. Karena beliau menghendaki agar pada saat ditetapkan ajal, beliau dalam keadaan beribadah kepada Allah Swt.

Diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah r.ah, “Rasulullah Saw berpuasa hingga kami mengatakan beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami menyatakan beliau tidak berpuasa. Dan saya sama sekali tidak melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat beliau dalam sebulan yang paling banyak puasanya (selain bulan Ramadan) lebih dari bulan Sya’ban”.


Turunnya perintah Bershalawat pada Nabi Muhammad Saw

Di bulan Sya’ban ini kita harus semakin memperkuat semangat kita untuk bershalawat pada Nabi Muhammad Saw. Apalagi bulan ini, bulan dimana Allah menurunkan wahyu terkait perintah bershalawat pada beliau Saw.

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat pada Nabi (Muhammad), Wahai orang-orang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab [33]: 56)

Intinya, di bulan ini, kita perlu memperbanyak baca shalawat melebihi bulan-bulan lain. Shalawat sebagai upaya menumbuhkan kecintaan pada Nabi Muhammad Saw. Semakin kuat cinta kita pada Nabi Muhammad Saw, maka semakin kuat pula hubungan kita dengan Allah. Siapa yang mendekat pada Allah, maka dia akan mendapatkan bagian cinta dan kebahagiaan yang terbesar.

 

 

BLANTERLANDINGv101

Berlangganan Gratis

Suka dengan artikel-artikel diblog ini dan merasa mendapatkan manfaat? Bisa isi form di bawah ini.
Isi Form Berlangganan
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang