-->

Shalat Daim, Shalat Bahagia

BLANTERLANDINGv101
7702235815698850174

Shalat Daim, Shalat Bahagia

09 February 2024

Shalat Daim, Shalat Bahagia

09 February 2024



Shalat merupakan sarana penghubung antara kita dengan Allah. Tentu saja, ketika shalat itu mengandung zikir. Zikir tidak hanya dalam artian menyebut, tapi juga mengingat Allah. Sadar akan kehadiran Allah. Kita tak pernah putus—hubungannya—dengan Allah sampai kapanpun, dan di manapun. Hanya kita yang sering memutus hubungan dengan Allah. Bayangkan, setiap saat Allah punya kehendak terhadap kita. Berarti, Dia selalu memerhatikan kita setiap detik. Adakah dari makhluk yang selalu memperhatikan kita setiap detik, hatta orang yang katanya begitu mencintai kita? Belum tentu ada.

Bayangkan, tanpa cinta Allah, kita tidak akan menjelma dari ketiadaan. Tanpa diiringi cinta-Nya, kita tak bisa melangsungkan kehidupan ini. Sejatinya kebutuhan kita kepada Allah melebihi kebutuhan kita terhadap oksigen. Tapi kita seringkali tidak menyadarinya, meski oksigen itu sangat penting bagi kelangsungan hidup kita. 

Karena kita sering memperoleh saluran oksigen, kita menganggap biasa, bahkan seolah tidak butuh. Baru setelah kita mengalami sesak nafas, kita merasa butuh terhadap oksigen. Begitulah, saking terangnya cahaya, kita tak menganggap cahaya itu ada, bahkan yang ditampakkan oleh cahaya yang justru terlihat oleh kita. Kita mungkin baru akan memandang cahaya itu penting di saat kita terkurung dalam sebuah ruangan yang gelap gulita.

Ketika orang telah meraih shalat syariat, shalat tarekat, maka dia akan dibawa untuk merasakan shalat hakikat. Bagaimana tanda orang telah tiba pada shalat hakikat? Dia akan selalu nyambung dengan Allah dalam setiap keadaan. Dia menyadari bahwa Allah selalu mengalir dan hadir dalam hidup kita. Shalat hakikat ini disebut juga shalat Wustho, atau shalat Daim. 

Mengapa disebut shalat Wustho? Wustho artinya tengah-tengah. Tengahnya waktu dan tengahnya ruang. Waktu terbagi tiga, yakni masa lalu, masa depan, dan masa kini. Dan kini adalah tengahnya waktu. Adapun ruang mengandung depan, belakang, kanan, kiri. Adapun tengahnya ruang adalah disini. Disebut Wushto karena berada di pusatnya ruang dan waktu. Disebut shalat Daim, karena kini yang terus berjalan.


 

Dengan Ridha, Shalat Daim Didirikan

Kita bisa menjalankan shalat Daim (shalat terus-menerus) ketika kita ridha atau menerima seutuhnya segala takdir yang mengalir di sungai kehidupan kita. Selagi seseorang belum menggapai jiwa ridha, maka dia tak bisa mendirikan shalat ini. Mengapa demikian? Bukankah hanya orang yang ridha, berarti tidak berselisih dengan Allah, terhubung dengan Allah? Seorang merasakan shalat Daim selalu sekemaun dengan Allah, selalu ridha dengan ketetapan Allah, dan menikmati segala realitas yang menyambarnya.

Shalat Daim didirikan di antara tarikan dan hembusan nafas. Di antara tarikan dan hembusan nafas itu mengalir zikir pada Allah. Memang, sejatinya kalau kehidupan ini diringkas adalah masuk dan keluar, menarik dan melepas, pulang dan pergi. Sebagai penggambaran, yakni antara malam dan siang. 

Bayangkan, dikala malam telah merayap, gelap sudah menyelimuti ruang, maka burung kembali ke sarangnya, manusia kembali ke rumahnya, dan hewan yang lain ke tempat tinggal atau kandangnya masing-masing. Dikala fajar pagi memancar, maka manusia keluar dari rumahnya untuk mencari nafkah. Petani pergi ke sawah, pegawai negeri beranjak ke kantor, pelajar bergerak menuju ke sekolah. Begitu juga burung, keluar dari sarangnya ketika matahari pagi memancar.

Begitulah kehidupan manusia tercakup dalam malam dan siang. Disederhanakan lewat tarikan dan hembusan nafas. Ingatlah, tarikan dan hembusan nafas inilah yang membuat kehidupan fisik terus berlangsung. Bahkan penghubung antara raga dan ruh adalah nafas (tali jiwa). Adapun yang menghubungkan ruh dengan Allah adalah zikir. Melalui shalat Daim, kita dipandu bagaimana mengalirkan zikir dalam nafas, dan bernafas dalam zikir. Dengan demikian, yang diperoleh tidak hanya kehidupan fisik, tapi juga menyerap kehidupan ruhani. 

Ketika kehidupan ruhani telah tumbuh dalam diri kita, tentu saja yang akan kita reguk adalah perasaan damai. Tak lagi diterpa keluh kesah. Tidak mengeluh ketika diterpa musibah, dan tidak kesah (merasa kurang) ketika memeroleh nikmat. Hidupnya dipenuhi dengan rasa ridha yang mendalam. Semakin kesini merasa jiwanya makin rekat dengan Allah. Tak lagi timbul perselisihan diantara dirinya dengan Allah.

Tentu saja bukan hanya dialiri kalimat zikir, perlu juga disertai sebuah penghayatan agar zikir tidak hanya mengeluarkan virus yang bersarang di badan kita, tapi juga mengeluarkan virus batin yang bersarang di hati kita. Sesekali kau fokus pada tarikan dan hembusan nafas itu. Lalu, dikala kau menarik nafas, sertailah dengan penghayatan kalimat yaa, dan bersamaan dengan hembusan nafas keluarkan kalimat huwa

Dikala kau menarik nafas dengan menyertai yaa, tanpa diucapkan, kau sadari sedang mengungkapkan Wahai Yang Maha Terpuji. Ketika menghembuskan nafas, bersamaan dengan itu melontarkan kalimat huwa, sertakan kesadaran hamba berserah diri. Sehingga penghayatan yang mengalir di antara tarikan dan hembusan nafas adalah “Wahai Yang Maha Terpuji, hamba berserah diri”.


Jika tarikan dan hembusan nafas kita dialiri zikir semacam itu, tentu saja kita akan menarik sifat-sifat baik—yang terpuji, kemudian kita akan mengeluarkan segala sifat-sifat negatif. Tentu saja berpuncak pada penyerahan diri pada Allah. Dengan semangat seperti itu, hati takkan lagi tersentuh penderitaan. Yang selalu menyala hanya kebahagiaan saja.

Benar ketika orang shalat Daim, seseorang akan terbebas dari keluh-kesah. Berarti akan berada di zona bahagia.

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila ditimpa kesusahan, dia berkeluh kesah. Dan apabila dia mendapatkan kebaikan, dia jadi kikir. Kecuali orang-orang yang mendirikan shalat. Yang mereka tetap setia mendirikan shalat”.

BLANTERLANDINGv101

Berlangganan Gratis

Suka dengan artikel-artikel diblog ini dan merasa mendapatkan manfaat? Bisa isi form di bawah ini.
Isi Form Berlangganan
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang